Jumat, 27 Mei 2011

Ciri-ciri Perawat yang Memiliki Emotional Intelegency (EQ)!

Dr. Stanley dalam karyanya "The Millionaire Next Door" yang berisi penelitiannya terhadap para milyuner di Amerika menunjukkan bahwa para orang sukses memiliki kecerdasan yang cukup baik. Para milyuner yang diteliti berasal dari berbagai kalangan seperti kontraktor las, penjual barang bekas, petani, pembasmi hama, hingga penjual koin. Yang jelas, mereka mempunyai satu kesamaan yaitu sangat merdeka secara finansial. Kebanyakan mereka hidup relatif sederhana dibandingkan dengan jumlah kekayaannya. Mobil mereka seperti rata-rata milik orang kebanyakan, rumah mereka berada di perumahan orang kebanyakan. Mereka juga bergaul dengan orang kebanyakan. Sebagian besar dari mereka tidak suka tampil di depan publik. Mereka rata-rata bersekolah dengan baik. Kalaupun putus sekolah, itu dikarenakan kondisi ekonomi keluarga, bukan karena mereka tidak cerdas.

Jadi, para mililioner ini memiliki kecerdasan intelektual, IQ, yang baik. Mereka juga adalah orang-orang yang tangguh, ulet, sabar, mampu mengendalikan diri, bermasyarakat dengan baik, memiliki keluarga harmonis, dan berbagai hal lain yang menjadi bukti bahwa mereka memiliki kecerdasan emosional, EQ, yang baik. Semua dari mereka juga setuju bahwa kehidupan spiritual, pelayanan, dan sedekah adalah hal yang sangat penting. Kebanyakan dari mereka menyumbangkan penghasilan 10 persen atau lebih dari pendapatan kotor. Dalam Riset tersebut, para milyuner meyakini Tuhan sebagai sumber pemberi rizki, sebagai pendamping yang tidak kelihatan, atau sering disebut sebagai "silent partner". Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki kecerdasan spiritual, SQ yang sangat baik.

Seorang perawat yang mempunyai kecerdasan emosional yang baik akan dapat dikenali melalui lima komponen dasar, yaitu sebagai berikut :

  • Self-awarenes (pengenalandiri)

Mampu mengenali emosi dan penyebab dari pemicu emosi tersebut. Jadi, dia mampu mengevaluasi dirinya sendiri dan mendapatkan informasi untuk melakukan suatu tindakan.

  • Self-regulation (penguasaan diri)

Seseorang yang mempunyai pengenalan diri yang baik dapat lebih terkontrol dalam membuat tindakan agar lebih hati-hati. Dia juga akan berusaha untuk tidak impulsif. Akan tetapi, perlu diingat, hal ini bukan berarti bahwa orang tersebut menyembunyikan emosinya melainkan memilih untuk tidak diatur oleh emosinya.

  • Self-motivation (motivasi diri)

Ketika sesuatu berjalan tidak sesuai dengan rencana, seseorang yang mempunyai kecerdasan emosional tinggi tidak akan bertanya “Apa yang salah dengan saya atau kita?”. Sebaliknya ia bertanya “Apa yang dapat kita lakukan agar kita dapat memperbaiki masalah ini?”.

  • Empathy (empati)

Kemampuan untuk mengenali perasaan orang lain dan merasakan apa yang orang lain rasakan jika dirinya sendiri yang berada pada posisi tersebut.

  • Effective Relationship (hubungan yang efektif)

Dengan adanya empat kemampuan tersebut, seseorang dapat berkomunikasi dengan orang lain secara efektif. Kemampuan untuk memecahkan masalah bersama-sama lebih ditekankan dan bukan pada konfrontasi yang tidak penting yang sebenarnya dapat dihindari. Orang yang mempunyai kemampuan intelegensia emosional yang tinggi mempunyai tujuan yang konstruktif dalam pikirannya.

Seorang perawat yang tidak mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi dapat ditandai dengan hal-hal berikut: mempunyai emosi yang tinggi, cepat bertindak berdasarkan emosinya, dan tidak sensitif dengan perasaan orang lain. Orang yang tidak mempunyai kecerdasan emosional tinggi, biasanya mempunyai kecenderungan untuk menyakiti dan memusuhi orang lain. Dalam dunia kerja, orang-orang yang mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi sangat diperlukan, terlebih dalam tim untuk mencapai tujuan tertentu. Karenanya, orang tua dan para guru harus memupuk kecerdasan emosional sejak dini. Para perawat dalam pekerjaan sehari-harinya hampir selalu melibatkan perasaan dan emosi, sehingga setiap memberikan perawatan dituntut untuk memiliki kecerdasan emosi yang tinggi. Secara khusus, para perawat home care membutuhkan kecerdasan emosi yang tinggi karena mereka mewakili organisasi, berinteraksi dengan banyak orang, baik di dalam maupun di luar organisasi dan berperan penting dalam membentuk moral dan spiritual kelaurga. Perawat yang memiliki empati akan dapat memahami kebutuhan orang atau keluarga yang dirawatnya dan dapat memberikan solusi atau feedback yang konstruktif.

Di bidang konseling, konselor dituntut mampu berempati guna mengetahui perasaan konseli dan kemampuan interpersonal guna memutuskan kapan saat yang paling tepat untuk memberi nasehat dan kapan harus diam. Di pihak lain, untuk dapat sukses menjadi pelayan klien, seseorang dituntut untuk memiliki kedisiplinan diri dan motivasi yang tinggi. Kecerdasan emosi mempengaruhi semua aspek yang berhubungan dengan pelayanan kita. Ketika kita bekerja seorang diri, keberhasilan kita akan sangat bergantung pada seberapa tingkat kedisiplinan dan motivasi kita sendiri.

Aspek-aspek kecerdasan emosi secara praktis disajikan dalam perilaku yang meliputi:

  1. Kerajinan;
  2. Kedisiplinan;
  3. Tanggung jawab;
  4. Perasaan percaya diri;
  5. Kesadaran diri;
  6. Optimis;
  7. Pengendalian diri;
  8. Tidak menunda pekerjaan;
  9. Kerendahan hati;
  10. Berani menghadapi kenyataan;
  11. Kerjasama;
  12. Komunikasi;
  13. Proaktif;
  14. Berpikir panjang;
  15. Memiliki etika;
  16. Menghargai waktu;
  17. Berani mengambil keputusan;
  18. Tidak mengikuti arus;
  19. Tidak memikirkan diri sendiri; dst....
Yang sangat berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang dalam menjalani kehidupannya. Kunci keberhasilan hidup lebih banyak ditentukan oleh kecerdasan emosional, yaitu aspek-aspek yang berkait dengan kepribadian, yang di dalamnya setidaknya ada empat ciri pokok :
  1. Kemampuan seseorang memahami dan memotivasi potensi dirinya.
  2. Memiliki rasa empati yang tinggi terhadap orang lain.
  3. Senang bahkan mendorong melihat anak buah sukses, tanpa dirinya merasa terancam.
  4. Asertif, yaitu terampil menyampaikan pikiran dan perasaan dengan baik, lugas, dan jelas tanpa harus membuat orang lain tersinggung.


Terimakasih,,,,
Semoga bermanfaat...........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar