Jumat, 27 Mei 2011

Cara Meningkatkan Kecerdasan Spiritual (SQ)

Cara Meningkatkan Kecerdasan Spiritual (SQ) yaitu :

  1. Jadilah kita suri tauladan yang baik,
  2. Bantulah klien untuk merumuskan “missi” hidupnya,
  3. Baca kitab suci bersama-sama dan jelaskan maknanya dalam kehidupan kita,
  4. Ceritakan kisah-kisah agung dari tokoh-tokoh spiritual,
  5. Diskusikan berbagai persoalan dengan perspektif ruhaniah,
  6. Libatkan klien dalam kegiatan-kegiatan ritual keagamaan,
  7. Bacakan puisi-puisi, atau lagu-lagu yang spiritual dan inspirasional,
  8. Ajak klien untuk menikmati keindahan alam,
  9. Bawa klien, keluarga atau anak ke tempat-tempat orang yang menderita,

Ciri-ciri Perawat yang Memiliki Kecerdasan Spiritual (SQ)

Ciri-ciri perawat yang memiliki Kecerdasan Spiritual (SQ) menurut Roberts A.
Emmons dalam bukunya "The Psychology of Ultimate Concerns"
ada Lima karakteristik orang yang cerdas secara spiritual :
  1. Kemampuan untuk mentransendensikan yang fisik dan material;
  2. Kemampuan untuk mengalami tingkat kesadaran yang memuncak;
  3. Kemampuan untuk mensakralkan pengalaman sehari- hari;
  4. Kemampuan untuk menggunakan sumber-sumber spiritual buat menyelesaikan masalah;
  5. Kemampuan untuk berbuat baik .
Dua karakteristik yang pertama sering disebut sebagai komponen inti kecerdasan spiritual. perawat yang merasakan kehadiran Tuhan

Apa Itu Kecerdasan Spiritual (SQ)????????

Kecerdasan spiritual atau spiritual intelligence atau spiritual quotient (SQ) ialah suatu intelegensi atau suatu kecerdasan dimana kita berusaha menyelesaikan masalah-masalah hidup ini berdasarkan nilai-nilai spiritual atau agama yang diyakini. Kecerdasan spiritual ialah suatu kecerdasan di mana kita berusaha menempatkan tindakan-tindakan dan kehidupan kita ke dalam suatu konteks yang lebih luas dan lebih kaya, serta lebih bermakna. Kecerdasan spiritual merupakan dasar yang perlu untuk mendorong berfungsinya secara lebih efektif, baik Intelligence Quotient (IQ) maupun Emotional Intelligence (EI). Jadi, kecerdasan spiritual berkaitan dengan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional.

Hasil Penelitian para psikolog USA menyimpulkan bahwa Kesuksesan dan Keberhasilan seseorang didalam menjalani Kehidupan sangat didukung oleh Kecerdasan Emosional (EQ – 80 %), sedangkan peranan Kecerdasan Intelektual (IQ) hanya 20 % saja. Dimana ternyata Pusatnya IQ dan EQ adalah Kecerdasan Spiritual (SQ), sehingga diyakini bahwa SQ yang menentukan Kesuksesan dan Keberhasilan Seseorang. Dalam hal ini

Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional (EQ)

Menurut Daniel Goleman terdapat 5 (lima) dimensi EQ yang keseluruhannya diturunkan menjadi 25 kompetensi. Apabila kita menguasai cukup 6 (enam) atau lebih kompetensi yang menyebar pada ke-lima dimensi EQ tersebut, akan membuat seseorang menjadi profesional yang handal.
5 dimensi tersebut yaitu:
  1. Self awareness, artinya mengetahui keadaan dalam diri, hal yang lebih disukai, dan intuisi. Kompentensi dalam dimensi pertama adalah mengenali emosi sendiri, mengetahui kekuatan dan keterbatasan diri, dan keyakinan akan kemampuan sendiri.
  2. Self regulation, artinya mengelola keadaan dalam diri dan sumber daya diri sendiri. Kompetensi dimensi kedua ini adalah menahan emosi dan dorongan negatif, menjaga norma kejujuran dan integritas, bertanggung jawab atas

Aspek-aspek Penunjang Kecerdasan Emosi (EQ)

Peter Salovey dan John Mayer dalam "Shapiro (1997)" menerangkan bahwa kualitas emosional yang tampaknya penting bagi keberhasilan kualitas ini adalah kemampuan mengenali emosi diri. Sternberg dan Salovery dalam "Shapiro (1997)" juga mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali emosi diri merupakan kemampuan seseorang dalam mengenali perasaannya sendiri sewaktu perasaan atau emosi itu muncul, dan ia mampu mengenali emosinya sendiri apabila ia memiliki kepekaan yang tinggi atas perasaan mereka yang sesungguhnya dan kemudian mengambil keputusan-keputusan secara mantap. Dalam hal ini, sikap yang diambil dalam menentukan berbagai pilihan seperti memilih sekolah, sahabat, profesi sampai kepada pemilihan pasangan hidup.

Ciri-ciri Perawat yang Memiliki Emotional Intelegency (EQ)!

Dr. Stanley dalam karyanya "The Millionaire Next Door" yang berisi penelitiannya terhadap para milyuner di Amerika menunjukkan bahwa para orang sukses memiliki kecerdasan yang cukup baik. Para milyuner yang diteliti berasal dari berbagai kalangan seperti kontraktor las, penjual barang bekas, petani, pembasmi hama, hingga penjual koin. Yang jelas, mereka mempunyai satu kesamaan yaitu sangat merdeka secara finansial. Kebanyakan mereka hidup relatif sederhana dibandingkan dengan jumlah kekayaannya. Mobil mereka seperti rata-rata milik orang kebanyakan, rumah mereka berada di perumahan orang kebanyakan. Mereka juga bergaul dengan orang kebanyakan. Sebagian besar dari mereka tidak suka tampil di depan publik. Mereka rata-rata bersekolah dengan baik. Kalaupun putus sekolah, itu dikarenakan kondisi ekonomi keluarga, bukan karena mereka tidak cerdas.

Jadi, para mililioner ini memiliki kecerdasan intelektual, IQ, yang baik. Mereka juga adalah orang-orang yang tangguh, ulet, sabar

Apakah Emotional Intelegency (EQ) itu???????

Kecerdasan emosional (EQ) adalah kemampuan untuk mengenali, mengekspresikan, dan mengelola emosi, baik emosi dirinya sendiri maupun emosi orang lain, dengan tindakan konstruktif, yang berupaya bekerja sama sebagai tim yang mengacu pada produktivitas dan bukan pada konflik. Kecerdasan emosional yaitu kemampuan mengenali emosi diri, kemampuan mengelola emosi, kemampuan memotivasi diri, kemampuan mengenali emosi orang lain dan kemampuan membina hubungan. Kecerdasan emosional mencakup pengendalian diri, semangat, dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustrasi, kesanggupan untuk mengendalikan dorongan hati dan emosi,

Era Multiple Intelegency Perawat

Dr.Howard Gardner, peneliti dari Harvard, pencetus teori Multiple Intelligence mengajukan 8 jenis kecerdasan yang meliputi :
  • Cerdas Bahasa : cerdas dalam mengolah kata.
  • Cerdas Gambar: memiliki imajinasi tinggi.
  • Cerdas Musik :peka terhadap suara dan irama.
  • Cerdas Tubuh : trampil dalam mengolah tubuh dan gerak.
  • Cerdas Matematika dan Logika: cerdas dalam sains dan berhitung.
  • Cerdas Sosial :kemampuan tinggi dalam membaca pikiran dan perasaan orang lain

Pentingnya ESQ bagi Perawat dalam Manajemen Konflik

Hingga kini masih banyak perawat yang memuja kecerdasan intelektual yang mengandalkan kemampuan berlogika semata. Perawat merasa bangga dan berhasil mendidik anak, bila melihat anak-anaknya mempunyai nilai rapor yang bagus, menjadi juara kelas. Tentu saja hal ini tidak salah, tetapi tidak juga benar seratus persen. Karena beberapa penelitian justru menunjukkan bahwa kecerdasan emosional, kecerdasan sosial dan kecerdasan spirituallah yang lebih berpengaruh bagi kesuksesan seorang anak. Hasil penelitian Daniel Goleman (1995 dan 1998) dan beberapa Riset di Amerika memperlihatkan bahwa kecerdasan intelektual hanya memberi kontribusi 20 persen terhadap kesuksesan hidup seseorang, termasuk kesuksesan perawat. Sisanya 80 persen bergantung pada kecerdasan emosi, kecerdasan sosial dan kecerdasan spiritualnya. Bahkan dalam hal keberhasilan kerja,